THRASHLINE terbentuk pada 25 Mei 2001 yang beraliran "Thrash Metal". Pada tanggal 8 Juli 2001 dalam event "Bersatu Untuk Semua" pertama kali mereka menggunakan nama Thrashline yang sebelumnya bernama "Betrayer Ndaru" dengan formasi Ndaru (Vokal dan Guitar Rhythm), Apith (Drum ), Bonny (Bass), Ibenk (Add. Lead Guitars).
Ndaru sebelumnya adalah salah satu personel Betrayer (Band beraliran Thrash Metal yang cukup dikenal di Indonesia) yang memiliki peran penting sebagai salah satu pendirinya, pencipta musik, lirik dan manajer.
Ketika dalam satu event, "Betrayer" tampil tanpa sepengetahuan Ndaru, Karena suatu hal, dalam event ini posisi Vokal & Guitar Rhythm tidak dilakukan oleh Ndaru. Karena konflik internal tersebut Doddy (Bass), Akbar (Drum), Gerry (Lead Guitars) meneruskan "Betrayer" tanpa kehadiran Ndaru sebagai personil. Setelah itu Ndaru mencari personil untuk direkrut sebagai pengisi kekosongan ini dengan: Apith (Drum), Bonny (Bass), Ibenk (Add. Lead Guitars).
Konflik sebelumnya jelas tidak sampai di situ saja, Ndaru dibuat bingung ketika "Betrayer" mengeluarkan album "Hukuman Mati" Sebelumnya Ndaru adalah pemilik Hak atas nama "Betrayer" dan lagu yang ia ciptakan untuk album "Pasukan Berani Mati" dan lagu "Bendera Kuning" dalam kompilasi Metalik Klinik 1. Atas hal tersebut dibentuklah "Betrayer Ndaru" dengan line-up personel Ndaru (Vokal dan Guitar Rhythm), Apith (Drum ), Bonny (Bass), Ibenk (Add. Lead Guitars).
Seiring dengan berjalannya waktu dan diikuti berbagai macam event, "Betrayer Ndaru" akhirnya berubah nama, disebabkan pada media cetak dan publikasi (Banner, Pamflet, dll) sering terjadi kesalahan yang sangat mendasar yaitu nama band "Betrayer Ndaru" hanya ditulis "Betrayer" saja, yang mengakibatkan massa penonton kebingungan akan perbedaan antara "Betrayer" dan "Betrayer Ndaru". Dengan banyaknya masukan rekan-rekan yang mendukung dan memberikan ide nama band. "Thrashline" adalah salah satu dari sekian nama yang harus dipilih, Akhirnya (Ndaru, Aria, Apith, dan Bonny) setuju dengan nama Thrashline. Mereka semakin yakin dengan nama ini, karena tidak ada lagi bayang-bayang "Betrayer" yang sering membuat rancu kepada, media, pendengar, penonton, dll. Dan nama "Thrashline" sangat sesuai dengan genre Thrash Metal yang dimainkan.
Setelah manajemen "Betrayer Ndaru" di handle oleh Jimmy, Erik, Doggi, dan Rommy, pada 25 Mei 2001 secara resmi nama band "Betrayer Ndaru" berganti nama menjadi "Thrashline" Pada dasarnya meskipun saat itu "Betrayer Ndaru" dirugikan secara moral, materi, waktu, kekuatan, dan pikiran, namun pada akhirnya perubahan nama tersebut dapat memberikan informasi yang benar untuk orang-orang yang merasa memerlukan berita yang sesuai dengan realitas.
Pada event Pangudi Luhur (PL Fair) 2003 yang menampilkan Military sebagai editorial, dimana Bonny "DeadSquad" (Bassist) melakukan performance panggung terakhirnya bersama Thrashline. Dia mengundurkan diri dari band Thrashline dengan segudang memori yang tidak akan dilupakan oleh personil lainnya. Bonny masih terus live perform dengan Thrashline sebagai Add. Bassist, sampai pada akhirnya Erik (Additional Bass) masuk untuk menggantikan posisinya di Thrashline yang dimulai pada event Metal Maniak pada 25 September 2004 di Bulungan, Erik sendiri bukanlah orang baru untuk Ndaru, sebelumnya Erik bersama Ndaru, Akbar "The Superglad" dan Ronny "COB" terlibat dalam pembentukan "Betrayer" awal (1994), Namun pada saat itu Erik mengundurkan diri dari Betrayer, dan memilih untuk menyelesaikan studinya. Setelah 3 bulan bergabung dengan Thrashline sebagai Additional Bass, akhirnya Pada tanggal 16 Januari 2005, Erik telah resmi menjadi personil tetap Thrashline. Thrashline dengan empat personil kini siap untuk ambil bagian dalam menghiasi musik underground di Indonesia dengan karakter "Traditional Ethnic" Thrash Metal namun tetap harmonis, terus menyanyikan lagu dari album :
Betrayer (Pasukan Berani Mati)
Demonstrasi
Korban Naza
Masih Rahasia
Kontrol Sosial
Ndaru sebelumnya adalah salah satu personel Betrayer (Band beraliran Thrash Metal yang cukup dikenal di Indonesia) yang memiliki peran penting sebagai salah satu pendirinya, pencipta musik, lirik dan manajer.
Ketika dalam satu event, "Betrayer" tampil tanpa sepengetahuan Ndaru, Karena suatu hal, dalam event ini posisi Vokal & Guitar Rhythm tidak dilakukan oleh Ndaru. Karena konflik internal tersebut Doddy (Bass), Akbar (Drum), Gerry (Lead Guitars) meneruskan "Betrayer" tanpa kehadiran Ndaru sebagai personil. Setelah itu Ndaru mencari personil untuk direkrut sebagai pengisi kekosongan ini dengan: Apith (Drum), Bonny (Bass), Ibenk (Add. Lead Guitars).
Konflik sebelumnya jelas tidak sampai di situ saja, Ndaru dibuat bingung ketika "Betrayer" mengeluarkan album "Hukuman Mati" Sebelumnya Ndaru adalah pemilik Hak atas nama "Betrayer" dan lagu yang ia ciptakan untuk album "Pasukan Berani Mati" dan lagu "Bendera Kuning" dalam kompilasi Metalik Klinik 1. Atas hal tersebut dibentuklah "Betrayer Ndaru" dengan line-up personel Ndaru (Vokal dan Guitar Rhythm), Apith (Drum ), Bonny (Bass), Ibenk (Add. Lead Guitars).
Seiring dengan berjalannya waktu dan diikuti berbagai macam event, "Betrayer Ndaru" akhirnya berubah nama, disebabkan pada media cetak dan publikasi (Banner, Pamflet, dll) sering terjadi kesalahan yang sangat mendasar yaitu nama band "Betrayer Ndaru" hanya ditulis "Betrayer" saja, yang mengakibatkan massa penonton kebingungan akan perbedaan antara "Betrayer" dan "Betrayer Ndaru". Dengan banyaknya masukan rekan-rekan yang mendukung dan memberikan ide nama band. "Thrashline" adalah salah satu dari sekian nama yang harus dipilih, Akhirnya (Ndaru, Aria, Apith, dan Bonny) setuju dengan nama Thrashline. Mereka semakin yakin dengan nama ini, karena tidak ada lagi bayang-bayang "Betrayer" yang sering membuat rancu kepada, media, pendengar, penonton, dll. Dan nama "Thrashline" sangat sesuai dengan genre Thrash Metal yang dimainkan.
Setelah manajemen "Betrayer Ndaru" di handle oleh Jimmy, Erik, Doggi, dan Rommy, pada 25 Mei 2001 secara resmi nama band "Betrayer Ndaru" berganti nama menjadi "Thrashline" Pada dasarnya meskipun saat itu "Betrayer Ndaru" dirugikan secara moral, materi, waktu, kekuatan, dan pikiran, namun pada akhirnya perubahan nama tersebut dapat memberikan informasi yang benar untuk orang-orang yang merasa memerlukan berita yang sesuai dengan realitas.
Pada event Pangudi Luhur (PL Fair) 2003 yang menampilkan Military sebagai editorial, dimana Bonny "DeadSquad" (Bassist) melakukan performance panggung terakhirnya bersama Thrashline. Dia mengundurkan diri dari band Thrashline dengan segudang memori yang tidak akan dilupakan oleh personil lainnya. Bonny masih terus live perform dengan Thrashline sebagai Add. Bassist, sampai pada akhirnya Erik (Additional Bass) masuk untuk menggantikan posisinya di Thrashline yang dimulai pada event Metal Maniak pada 25 September 2004 di Bulungan, Erik sendiri bukanlah orang baru untuk Ndaru, sebelumnya Erik bersama Ndaru, Akbar "The Superglad" dan Ronny "COB" terlibat dalam pembentukan "Betrayer" awal (1994), Namun pada saat itu Erik mengundurkan diri dari Betrayer, dan memilih untuk menyelesaikan studinya. Setelah 3 bulan bergabung dengan Thrashline sebagai Additional Bass, akhirnya Pada tanggal 16 Januari 2005, Erik telah resmi menjadi personil tetap Thrashline. Thrashline dengan empat personil kini siap untuk ambil bagian dalam menghiasi musik underground di Indonesia dengan karakter "Traditional Ethnic" Thrash Metal namun tetap harmonis, terus menyanyikan lagu dari album :
Betrayer (Pasukan Berani Mati)
- Pasukan Berani Mati
- Human Rights
- Habis Gelap Tak Terbit Terang
- Planet Dies
- Forest Amazed
- To Defend The Violence
- Masih Rahasia
- Kontrol Sosial
- Monoton
- Korban NAZA
- Demonstrasi
- Raja Gila
- Metalik Klinik 1 (Bendera Kuning)
- Metalik Klinik 5 (Raja Gila)
- Metaloblast (Korban NAZA)
- Strip Hitam (Demonstrasi)
- A Tribute to Rotor (Menang)
- Extreme Metal Chap.1 (Kambing Hitam)
- Ndaru (Scream, Guitars)
- Aria (Lead Guitars)
- Erik (Basses)
- Akbar "The Superglad" (Add. Drums)
Demonstrasi
Korban Naza
Masih Rahasia
Kontrol Sosial