TENGGARONG - Konser Sepultura benar-benar memikat
belasan ribu penggemarnya di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong, Jumat
(9/11) malam. Lapangan sepak bola pun berubah menjadi lautan manusia.
Meski hanya tampil dua jam, setidaknya grup band asal Negeri Samba ini
telah membuat sejarah baru bagi Kukar.
Konser yang dimulai pukul 19.30 Wita itu dibuka penampilan EdanE. Band yang digawangi Eed Syahrani ini membuka penampilannya dengan judul No More Tired Life. Sontak penonton pun riuh sambil menghentakkan kakinya ke lapangan.
Begitu juga sejumlah personel EdanE yang bersemangat menyanyikan lagu. Setidaknya mereka membawakan 10 lagu hitsnya, mulai album pertama hingga terakhir. Di pengujung konsernya, mereka menyanyikan lagu yang dinanti-nanti penonton: Kau Pikir Kaulah Segalanya.
Ketika ditemui setelah konser, Eed mengaku kagum dengan antusiasme penonton Tenggarong. Mereka loncat-loncat mengiringi musik. EdanE sendiri sudah empat kali konser di Kaltim. Tapi, sebagian besar di Samarinda. “Saya pernah tinggal lama di Kaltim. Sehingga daerah ini tak begitu asing bagi saya," bebernya.
Berdasarkan pantauan Kaltim Post, penonton terlihat menumpuk di sisi lapangan rumput. Sementara di tribun barat maupun timur, hanya terisi sejumlah kecil saja. Masih banyak ruang yang kosong, akibat minimnya penonton yang hadir. Padahal awalnya diprediksi penonton bakal meluber.
Sepultura yang dijadwalkan manggung sekira pukul 20.30 Wita, juga molor menjadi 21.30 Wita. Kendati begitu, melalui lagu dengan judul Chaos AD, penonton langsung riuh dan bersorak-sorai meneriaki Derrick Green, sang vokalis.
Setelah jeda lagu pertama, Derrick menyapa penggemarnya. "Assalamu Alaikum!" serunya. Sesekali ia mengucapkan banyak terima kasih kepada penggemarnya di Indonesia. “Aku cinta Indonesia," timpal Andreas Kisser, sang gitaris.
Band beraliran trash metal ini setidaknya menyanyikan 22 lagu dari seluruh album terbaiknya. Termasuk lagu-lagu dari album Arise, Chaos AD, hingga album terbaru Kairos.
Di pengujung konsernya, Sepultura membawakan lagu Arise dan sempat jeda sekira beberapa menit. Penonton pun mengira konser telah berakhir, sehingga ada yang beranjak pulang.
Tapi semua berubah, tatkala Sepultura kembali memainkan musiknya. Penonton kembali girang. Begitu juga Bupati Kukar Rita Widyasari yang hendak meninggalkan kursi VVIP. Dia pun kembali duduk dan menyaksikan lanjutan pertunjukan. Lagu terakhir Kairos yang dibawakan Sepultura benar-benar menghipnotis penggemarnya. Itu lagu terbarunya sekaligus menutup gelaran konser di Kota Raja yang berakhir pukul 23.15 Wita.
Malam tadi, Bupati Rita didampingi Wakil Bupati HM Gufron Yusuf yang duduk di tribun VVIP. Hadir pula Kapolres Kukar AKBP I Gusti KB Haryarsana, Komandan Kodim 0906 Letkol Inf Dendi Suryadi, Plt Sekkab Kukar Edi Damansyah, Ketua Hipmi Kaltim Priskila Eva Lianitha, dan sejumlah pejabat Kukar lainnya.
Rita mengaku senang sekali Sepultura bisa tampil di Kukar. Hanya, mungkin sebagian warga Kota Raja tampaknya belum siap menyaksikan pertunjukan megaband ini. Sehingga, konser yang tadinya diperkirakan bakal membeludak, sedikit di luar harapan.
Rita sendiri mengungkapkan tak mengerti musik ini. Hanya tahu kalau Sepultura itu grup band terkenal yang sudah melegenda. Pada era 1990-an, nama Sepultura cukup tenar bagi telinga penikmat musik di Indonesia.
Rita menjanjikan, jika konser kali ini berjalan aman dan stadion memenuhi kapasitas, maka tahun depan bakal menggelar konser lainnya. Mungkin akan menggelar musik dangdut atau lainnya. Yang penting warga terhibur dan bisa mengembangkan Kukar.
Kata dia, tahun depan jika bisa kembali bekerjasama dengan promotor di Jakarta, maka akan mendatangkan grup band lainnya. "Ini musik yang langka, tak semua orang bisa mendengarnya," ucapnya.
TAK BIASA LAGU KERAS
Aksi pingsan sempat mewarnai konser bertaraf internasional itu. Pertama kali, Suhada (52) seorang pemilik katering yang menyediakan makanan bagi tamu-tamu VIP. Dia jatuh pingsan kala EdanE yang didaulat menjadi band pembuka naik ke atas panggung. Diduga, Suhada kelelahan ketika harus bolak-balik bertugas menyediakan makanan di ruang VIP. Namun tak lama kemudian, petugas medis yang telah siaga langsung mengevakuasi Suhada untuk diberi pertolongan pertama.
“Katanya dia pingsan akibat kaget karena enggak biasa mendengar lagu-lagu keras," kata seorang petugas medis.
Lukman, salah seorang petugas medis dari Puskesmas Mangkurawang, mengatakan jumlah korban jatuh pingsan tak banyak. Meski ada, sebagian langsung siuman di tempat dan disarankan pulang ke rumah.
Insiden saling sikut juga sempat terjadi dari kerumunan penontonn kala band Sepultura naik panggung. Bahkan seorang penonton menderita luka sobek pada lidahnya lantaran terkena sikut oleh penonton lainnya. Dia harus dilarikan ke RSUD Aji Parikesit untuk mendapatkan perawatan khusus.
“Tadi yang pingsan ada juga yang dari Sangatta karena sakit maag, Rata-rata langsung siuman. Sedangkan penonton asal Samarinda yang lidahnya berdarah karena terkena sikut tadi langsung dilarikan ke Rumah Sakit Aji Parekesit. Sepertinya ada luka sobek tadi," kata dia lagi.
Lukman menambahkan, petugas kesehatan yang disiagakan berjumlah sekitar 30 orang termasuk sopir mobil. Mereka berasal dari RSUD Aji Parikesit, Puskesmas Mangkurawang, Loa Ipuh, Rapak Mahang, serta Puskesmas Teluk Dalam.
"Untuk mobil ambulan yang kami siagakan jumlahnya ada 6 unit. Semuanya diantisipasi untuk mengevakuasi penonton yang pingsan atau perlu penanganan medis secara khusus," ucap Lukman lagi.
Dari lokasi konser, Kasubag Humas Polres Kukar Iptu Suwarno mengatakan, kepolisian mengerahkan sedikitnya 800 petugas gabungan, yang terdiri dari 110 anggota Sabhara Polresta Samarinda, 110 anggota Sabhara Polda Kaltim, 50 anggota Brimob, serta sekitar 600 anggota kepolisian dari Polres Kukar.
Selain itu, petugas kepolisian juga dibantu ratusan personel Kodim Tenggarong, Satpol PP Tenggarong, serta petugas Dishub yang disebar di sejumlah titik keramaian. Personel keamanan seluruhnya diperkirakan sekitar 1.300 orang.
Selain itu, tim khusus dari Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob juga diikutsertakan dalam melakukan sterilisasi lokasi acara dari kemungkinan sabotase, semisal bom. Ketika puluhan anggota tim khusus melakukan penyisiran, lokasi acara langsung dijaga ketat. Plus, dilengkapi mobil water canonn milik Polres Kukar.
Hasilnya, konser Sepultura terbilang menyihir semua kalangan. Stadion Aji Imbut tak hanya dipadati komunitas pengemar musik metal. Tapi juga, dari kelas atas hingga menengah, sehingga di area parkir berjejalan mobil-mobil mewah.
Sebelum magrib, para penggemar musik rock mulai memenuhi stadion. “Kami sejak jam 6 tadi sudah datang, dengan teman punk dari Samarinda dan Balikpapan," ucapnya Rico, mahasiswa Unmul.
Civitas Fakultas Kehutanan ini mengatakan, dirinya tak pernah ketinggalan konser musik rock apapun, baik di Kaltim hingga Jakarta. “Biar mengeluarkan duit untuk beli tiket kalau konser rock tetap kami ikuti," terangnya.
Senada dikatakan Wulan Trifo. Awalnya, dia nonton konser ini hanya ikut-ikutan. Namun karena gratis dan ada grup band lokal EdanE, dia pun datang. “Kalau lagu Sepultura tak pernah dengar, apalagi bahasanya tak ngerti," kelakarnya. (rom/*/qi/adw/zal)
SUMBER : http://www.kaltimpost.co.id/